
Nama Lengkap : Chrismansyah Rahadi
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 16 September1949
Agama : Islam
Nama Orang tua : Alm. Laurens Rahadi & Alm. Hana
Pendidikan :
* Lulus SMA 1967
* Teknik Arsitektur Thn.I (drop out)
* APP Trisakti Thn III (drop out)
Isteri : G.F Damayanti Noor (nikah 1982).
Anak :
* Rizkia Nurannisa (Nissa), lahir 1983
* Risti Nurraisa (Risty) lahir 1986
* Rainda Prashatya (Pasha) dan
* Randa Pramasya (Masha): kembar lahir 1989
Perjalanan Karir Bermusik Chrisye
Sedih saat Tak Bisa Berkarya
Berangkat dari hobi bermain musik, Chrisye merintis karir di dunia hiburan dengan bergabung dalam band Sabda Nada pada 1968. Band tersebut berdiri pada 1966 dengan formasi awalnya Ponco Sutowo, Gaury Nasution, Joe-Am, Eddy, Edit, Roland, dan Keenan Nasution. Pada 1969, band itu bermetamorfosis menjadi Gipsy Band dengan perubahan para personel.
Gipsy digawangi Gauri Nasution (gitar), Onan (keyboard), Tammy (terompet/sax), Keenan Nasution (drum), Chrisye (bas), dan Atut Harahap (vokalis). Gipsy menjadi band dari Jakarta yang cukup disegani dan memiliki peralatan paling mewah pada zamannya. Mereka pernah menggelar Gipsy Concert di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 1970.
Pada 1971, formasi personel band berubah. Kali ini, hadir dalam band itu Adji Bandi, Lulu, dan Rully Djohan. Pada tahun yang sama, Gipsy terbang ke New York dan menjadi homeband di Ramayana Restaurant selama kurang lebih satu tahun (1971-1972).
Masih di New York, Chrisye bergabung dengan band The Pro?s bersama Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji, dan Abadi Soesman. The Pro?s juga merupakan salah satu homeband yang mengisi acara di Ramayana Restaurant. Sekembalinya ke Indonesia, Chrisye bersama Gipsy berkolaborasi dengan Guruh Soekarno Putra untuk membuat sebuah album rekaman. Kolaborasi itu menghasilkan album rock yang sangat luar biasa, Guruh Gipsy. Lewat album tersebut, mereka memadukan unsur-unsur tradisional gamelan Bali dan instrumen konvensional.
Setelah mengerjakan album tersebut, Chrisye memutuskan solo karir dan menghasilkan album-album rekaman dengan materi lagu-lagu yang ditulisnya sendiri maupun oleh teman-teman dekatnya. Pada 1977, Chrisye berhasil memopulerkan tembang Lilin-Lilin Kecil karya James F. Sundah dan memenangkan Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors (LCLR).
Berjalan dengan warna pop slow, karir Chrisye sebagai penyanyi semakin berkibar di belantika musik Indonesia. Album Badai Pasti Berlalu, Sabda Alam, dan hampir semua album yang dikeluarkannya digemari dan berhasil di pasaran.
Pada 1986, Chrisye mencoba warna musik yang agak berbeda. Hasilnya adalah album Aku Cinta Dia dan Hip Hip Hura. Album tersebut terjual laris dan menjadi hit di banyak tangga terpopuler di Indonesia, meski sebenarnya Chrisye merasa tidak cocok untuk membawakan lagu dengan beat (tempo) cepat.
Selain berhasil sebagai penyanyi, Chrisye pernah mencoba untuk tampil di layar lebar, yakni dalam film Seindah Rembulan bersama Iis Sugianto. Juga, tampil sebagai bintang tamu dalam film Gita Cinta dari SMA. Walau pernah tampil di layar perak, Chrisye mengaku tidak pandai berakting dan bergaya. Karena itu, tidak jarang dalam penampilannya di televisi atau panggung, Chrisye tak terlalu banyak bergerak.
Pada 2002, Chrisye merilis album yang diberi titel Dekade. Pada 12 Juli 2003, Chrisye mengadakan konser bersama arranger Erwin Gutawa (yang juga bertindak sebagai produser) dengan tajuk yang sama dengan albumnya di JICC. Chrisye benar-benar menggoyang Jakarta. Sebab, dia tak cuma berjoget di atas pentas, namun juga karena hadirnya beberapa penyanyi dan musisi yang mengiringinya menyanyi. Seperti, Fariz R.M., A. Rafiq, Sophia Latjuba, dan Ari Lasso.
Pada Oktober 2004, Chrisye melepas album Senyawa, sebuah album kolaborasi unik. Lewat album itu, Chrisye mencoba menjadi vokalis dari berbagai grup musik papan atas di tanah air.
Sebuah kabar yang menyedihkan terdengar pada Agustus 2005. Chrisye harus beristirahat total dari semua kegiatan menyanyi, baik di studio maupun panggung. Chrisye didiagnosis mengidap penyakit kanker paru-paru.
Setelah menjalani kemoterapi enam kali di Singapura, kesehatannya mengalami banyak kemajuan. Hampir satu tahun absen dari gemerlapnya panggung dan televisi, pada Minggu, 28 Mei 2006, di stasiun TV Indosiar, Chrisye memulai debut menyanyinya kembali di depan umum. Kali ini Chrisye tampil sebagai bintang tamu dalam acara 1 Jam Bersama UNGU.
Karena kondisi kesehatan, Chrisye pun kembali jarang tampil. Namun, sel-sel kanker yang terus menggerogoti tubuhnya tak pernah mampu menggerus semangat bermusiknya. Pada 16 September tahun lalu, tepat saat ulang tahunnya yang ke-57, Chrisye merilis sebuah album kompilasi pop religi Damai Bersama-Mu bersama Erwin Gutawa. Chrisye membawakan dua lagu, Shalawat Badar dan Thala?al Badru Alaina.
"Sudah lama saya ingin hadir lagi di belantika musik. Sejak sakit, saya belum menghasilkan apa-apa. Sedih kalau tidak bisa berkarya. Tapi, Alhamdulillah saya bisa melanjutkan album yang sebelumnya terhenti," kata Chrisye saat itu.
Di tengah-tengah proses penyembuhan, seorang teman lama Chrisye, Alex Kumara, menggagas menerbitkan memoar sebagai salah satu cara untuk meringankan beban Chrisye.
Chrisye menghembuskan nafas terakhir pada Jumat, 30 Maret 2007, pukul 04.08 WIB di kediamannya Jalan Asem II nomor 80 Cipete Jakarta Selatan.
Meski telah berpulang ke Rahmatullah dua tahun silam, namun pada Senin (12/10/09) dibuatlah acara untuk mengenang karya-karya Chrisye lewat konser yang bertajuk Chrisye a Night to Remember yang dihelat di Ballroom Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Diskografi:
o 1977 _ Guruh Gipsy
o 1977 _ Jurang Pemisah
o 1977 _ Badai Pasti Berlalu
o 1978 _ Sabda Alam
o 1979 _ Percik Pesona
o 1979 _ Puspa Indah Taman Hati
o 1981 _ Pantulan Cita
o 1983 _ R e s e s i
o 1984 _ Metropolitan
o 1984 _ N o n a
o 1984 _ Sendiri
o 1985 _ Aku Cinta Dia
o 1985 _ Hip Hip Hura
o 1986 _ Nona Lisa
o 1987 _ Chrisye Terbaik
o 1988 _ Jumpa Pertama
o 1989 _ Pergilah Kasih
o 1989 _ Album Slow Cinta Chrisye
o 1993 _ Sendiri Lagi
o 1993 _ Best Of Chrisye
o 1996 _ AkustiChrisye
o 1997 _ Kala Cinta Menggoda
o 1999 _ Best Of Chrisye Vol. II
o 1999 _ Badai Pasti Berlalu (Re-recorded)
o 2000 _ Best Cinta
o 2001 _ Konser Tur Legendary
o 2002 _ D e k a d e
o 2004 _ S e n y a w a
o 2005 _ Chrisye By Request
o 2006 _ Duet By Request
Prestasi dan Kenangan:
Chrisye menyabet penghargaan bergengsi dari dalam dan luar negeri seperti BASF Awards, Golden Record, HDX Awards, MTV Video Music Award Asia Viewer's Choice Award 1998 yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat.
Pada Sabtu, 17 Februari 2007, memoar bertajuk 'Chrisye, Sebuah Memoar Musikal' yang disusun Alberthiene Endah diluncurkan. Buku setebal 373 halaman ini mengupas 30 tahun perjalanan musik, pengalaman hidup dan sederet prestasi Chrisye.
0 komentar:
Posting Komentar